WANITA DULU DAN SEKARANG

Minggu, 16 Oktober 2011

WANITA DULU DAN SEKARANG
Oleh
Riska Anggriani

Wanita, kata yang tak asing kita dengar dan juga yang biasa kita lihat keberadaannya di kehidupan sehari-hari. Baik di dalam kehidupan mengurus rumah tangga,di dunia bisnis bahkan hingga dunia pemerintahan.Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang beranggotakan wanita bahkan Indonesia pun pernah merasakan bagaimana pemerintahan seorang wanita. Tapi siapa sangka sebelum mencapai prestasi segemilang ini wanita harus dikucilkan dan dianggap sebagai kaum nomor dua.
Sejak dulu laki-laki adalah kaum yang diproritaskan daripada kaum wanita karena kaum laki-laki dianggap memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik dan dianggap lebih layak melakukan pekerjaan yang membutuhkan pemikiran.Sedangkan perempuan hanya dianggap sebagai pelengkap kehidupan semata,perempuan hanya dianggap sebagai budak yang harus menurut kata suami dan diam di dapur tanpa didengar aspirasinya,pernyataannya maupun ide-idenya.
Sehingga menyebabkan mereka harus terkurung dan terkucilkan dari dunia luar dan menerima apa yang diperintahkan kepada mereka. Wanita juga harus rela menyia-nyiakan masa sekolah mereka untuk memenuhi kodrat mereka sebagai seorang wanita,yang diartikan oleh masyarakat dulu sebagai budak suami yaitu seorang wanita yang harus menuruti setiap perkataan suami tanpa kecuali.Mereka harus rela diam di dapur untuk membantu ibu mereka tanpa mengetahui bagaimana cara membaca dan menulis yang dipelajari oleh kaum laki-laki. Mereka tidak mengetahui bagaimanakah keadaan dunia luar yang akan menunggu mereka dan permasalahan-permasalahan yang mungkin saja dapat terpecahkan oleh ide-ide wanita yang cerdas dan dianggap sebelah mata oleh kaum lelaki ini.
Tapi beruntung bagi kita, karena Indonesia memiliki seorang wanita yang cerdas dan berpikiran lebih maju dalam menuntut persamaan derajat yang tidak pernah terpikir dan terlintas di benak kaumnya dialah R.A.Kartini. Seorang wanita yang dengan gigih memperjuangkan hak-hak kaumnya yang ingin disejajarkan dengan laki-laki baik dalam kemampuan berpikir maupun ide-ide yang dicetuskan.Yang menginginkan aspirasinya didengar dan dihargai layaknya aspirasi kaum lelaki yang selalu mendapatkan prioritas utama di dalam masyarakat,layaknya kaum lelaki yang diakui keberadaanya tapa dipandang sebelah mata dan selalu di hormati dan dihargai oleh semua orang.
Namun perjuangan yang dilalui oleh R.A. Kartini tidaklah mudah dia harus jatuh bangun untuk mengangkat derajat kaummnya dari keterpurukan dan hinaan,bahkan demi sekolah ia harus mengiba kepada kedua orang tuanya agar dapat diperbolehkan sekolah. Lantas belum selesai perjuangan Kartini saat duduk di bangku sekolah ia sering membagi ilmunya dengan wanita-wanita lain di kampungnya baik yang masih gadis maupun sudah dewasa. Ia selalu mengajarkan ilmu yang ia dapat kepada kaumnya agar mereka menjadi kaum wanita yang berpikiran maju,tidak hanya berpikiran monoton dan klasik seperti nenek moyang mereka.
Selain membagi ilmunya Kartini muda juga giat mempelajari bahasa Belanda,karena di zamannya untuk membuka gerbang di dunia luar maupun dunia Internasional ia harus menguasai bahasan Belanda karena bahasa Belanda adalah bahasa Internasional.Karena ketekunannya dalam mempelajari bahasa Kartini muda dapat menguasai bahasa tersebut dengan senjatanya yang bernama bahasa Kartini mulai dapat mebuka gerbang dunia luar. Mula-mula  melalui koran,Kartini muda selalu menyampatkan dirinya memperkaya pengetahuannya dengan membaca koran maupun majalah baik dari Indonesia maupun bahasa asing.
Berkat kegemarannya dalam membaca Kartini dapat menjalin komunikasi dengan wanita-wanita yang telah berpikiran cerdas dan memperoleh kesempatan unutuk menyampaikan aspirasi maupun pendapatnya tanpa harus dihina maupun dikucilkan. Kartini dapat menemukan alamat surat mereka dari koran dan majalah, Dengan bekalnya yaitu penguasaan bahasa Kartini dapat berhubungan dengan mereka untuk menceritakan nasib kaumnya yang terpuruk,menceritakan bagaimana sakitnya  hati kaum wanita yang dianggap sebagai kaum kedua dan betapa inginnya kaum wanita di negerinya ingin mengelurkan pendapat  dan aspirasi mereka yang selama ini mereka pendam dan mereka tahan demi menjalani kodrat mereka sebagai seotang wanita.

Kartini juga menceritakan bagaimana inginnya ia merubah nasib kaumnya,betapa inginnya ia mengangkat kaumnya dan betapa inginnya ia menunjukan kepada semua orang yang telah merendakan kaum wanita bahwa wanita memiliki potensi yang sama besar dengan potensi yang dimiliki oleh laki-laki,bahwa wanita dapat mengalahkan laki-laki,bahwa wanita dapat mengungguli laki-laki.Berkat pertemanan yang luas Kartini memperoleh wawasan yang luas mengenai nasib kaum wanita yang lebih dihargai di dunia Internasional yang menambah kebulatan dan menambah kekuatan tekad Kartini dalam memperjuangkan hak-hak kaumnya.Dengan keuletannya Kartini juga mulai menemukan cara-cara untuk memperjuangkan hak-haknya kaumnya tanpa menggunakan kekerasan.Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha-usaha dan program-program nyata yang telah dilakukan Kartini,misalnya dengan membangun sekolah gratis bagi wanita yang terus ia lakukan hingga akhir hidupnya.
Sungguh tidak sia-sia pengorbanan Kartini karena di zaman sekarang wanita telah memiliki hak dan derajat yang setara dengan laki-laki. Wanita telah mendapat kepercayaan dan pengakuan untuk memegang peran-peran penting dalam kehidupan bernegara hal ini dibuktikan dengan adanya presiden,menteri dan duta perempuan yang mendunia serta dianggap berpengaruh besar dalam kelangsungan kehidupan bernegara.
Tak hanya dalam kemampuan berpikir kekuatan fisik pun wanita dapat disejajarkan dengan kaum pria.Terbukti dengan semakin banyaknya wanita yang berprofesi sebagai tukang bangunan,kuli panggul ataupun buruh yang mayoritasnya merupakan pekerjaan kaum lelaki.Selain itu di kalangan masyarakat wanita juga telah dihormati dan dihargai hak dan aspirasinya. Kaum wanita zaman sekarang haruslah bersyukur karena mereka mendapatkan persamaan hak dan derajat dengan cuma-cuma tanpa melalui proses yang rumit dan sulit yang telah dilalui oleh Kartini dan tokoh-tokoh wanita lain yang harus gigih dan penuh kesabaran dalam memperjuangkan hak mereka di masa itu.
Karena itu diharapkan wanita zaman sekarang harus mampu menggunakan hak-haknya untuk kegiatan yang positif dan memajukan negara.Misalnya menggunakan aspirasinya untuk mendukung pembangunan gedung-gedung sekolah yang rusak dan tertinggal juga untuk mendukung program-progam yang bersifat membangun negara.Selain itu wanita zaman sekarang diharapkan berpikiran cerdas dan maju agar dapat memberikan sumbangsihnya dalam ketatanegaraan baik dalam ide atau pendapatnya.
Selain itu wanita zaman sekarang diharapkan dapat memanfaatkan adanya persamaan hak ini dengan sebaik-baiknya, karena persamaan hak memiliki fungsi yang sangat besar tehadap kemajuan  wanita –wanita zaman sekarang . Karena dengan persamaan hak, wanita tak perlu lagi mengiba-iba untuk memperoleh pendidikan. Wanita juga tidak perlu takut lagi dalam mengeluarkan ide atau aspirasinya atas sebuah permasalahan,wanita juga tidak dianggap sebelah mata oleh kaum lelaki dan dunia internasional.
Yang membedakan wanita zaman dahulu dan wanita zaman sekarang adalah sifat kepercayaan diri, karena wanita masa kini cenderung percaya diri dan dinamis,bahkan mereka memiliki moto yaitu mengalahkan laki-laki Mereka juga memiliki pemikiran-pemikiran yang hebat yang bahkan tidak disadari oleh kaum laki-laki. Wanita zaman sekarang juga tidak mengenal menyerah dan memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif daripada laki-laki. Hal ini dibuktikan degan banyaknya DPR yang beranggotakan wanita dan beberapa presiden wanita yang telah memerintah di beberapa negara di dunia.Oleh karena itu wanita diharapkan mempergunakan haknya dengan baik. 
Namun tak semuanya wanita zaman sekarang memikirkan hal itu,mereka bahkan tak berpikir bahwa demi mendapatkan persamaan hak yang wanita miliki sekarang ini para generasi wanita di zaman dahulu harus berjuang keras dengan menguras tenaga,waktu maupun pikiran sehingga muncullah wanita-wanita zaman sekarang yang tidak mencermikan kecerdasan dan budi yang baik..Wanita zaman sekarang juga cenderung menyalahgunakan hak-hak mereka unutuk hal-hal yang tidak patut dan layak dilakukan ini terbuki dengan adanya fakta suami-suami takut istri.
 Peristiwa ini merupakan penyimpangan dalam pelaksanaan hak-hak wanita. Karena yang dimaksud persamaan hak antara wanita dan kaum laki-laki bukan untuk saling berebut untuk menjadi pemimpin dan menunjukkan siapa yang paling berkuasa melainkan untuk mencari solusi yang tepat dan yang terbaik untuk mengatsi hal-hal yang dihadapi dan juga untuk  menciptakan kerukunan dan sikap saling menghargai antara wanita dan laki-laki tanpa perlu membedakan jenis kelamin dan fisik.
Walaupun di zaman modern telah terdapat itu dengan persamaan hak-hak wanita dan lelaki namun perlakuan masyarakat terhadap wanita terkadang salah.. Buktinya masih terdapat masyarakat yang memperlakukan  wanita dengan cara kuno. Misalnya, masih saja terdapat orang tua yang melarang anak perempuannya untuk bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi karena mereka menganggap bahwa kodrat wanita memang untuk melayani suami dan bekerja di dapur, mereka tidak menyadari bahwa setiap wanita memiliki potensi yang besar untuk memajukan negara. Mereka juga tidak memahami bahwa Tuhan menciptakan manusia bukan hanya untuk memasak,mencuci,melahirkan,meladen suami ataupun bekerja di dapur melainkan untuk saking bahu-membahu dengan kaum laki-laki untuk mewujudkan hal yang lebih baik.
Selain itu wanita juga dapat membantu meringankan beban pekerjaan laki-laki karena dengan adanya wanita, laki-laki tidak lagi harus mengurus dirinya sendiri dengan susah payah karena telah ada wanita yang akan merawatnya.Wanita juga cukup berperan dalam pembangunan negara karena dari rahim seorang wanita lahirlah generasi-generasi muda penerus bangsa yang diharapkan dapat memajukan bangsa dan negara dan dari perlakuan seorang wanita jugalah tumbuhlah pemuda-pemudi yang kaya akan wawasan dan memiliki budi luhur yang akan membangun bangsa.
Karena itu janganlah meremehkan seorang wanita karena bila tidak ada wanita maka tidak akan lahir generasi bangsa,karena bila tidak ada wanita maka tidak ada manusia-manusia yang akan tumbuh menggabtikan manusia yang suda mati karena tidak ada wanita maka kaum lelaki akan segsara mengurus hidupnya sendiri dan bila tidak ada wanita tidak akan ada kemajuan bangsa.
Namun sebagai wanita kita janganlah kita sombong sehingga menyalahi kodrat yang telah di gariskan,dengabn beranggapan bahwa wanita lebih hebat daripada laki-laki itu adalah pikiran yang salah karena laki-laki dan wanita memiliki hak yang dan derajat yang sama. Jadi tidak ada yang di atas dan tidak ada yang dibawah sehingga tidak pantaslah wanita bersikap sombong dan angkuh terhadap laki-laki begitu juga sikap laki-laki terhadap perempuan.
Maka keadaan yang baik hendaklah saling membantu antara kaum laki-laki dan kaum wanita karena dengan sikap saling membantu dapat mempererat tali persaudaraan dan kerukunan sehingga terbentuklah negara yang aman,tentram dan rukun. Karena persamaan hak itu ada bukan untuk menciptakan jurang pemisah ataupun untuk menciptakan persaingan,melainkan untuk mewujudkan kehidupan yang saling hormat-menghormati juga saling menghargai.










3 komentar:

  1. Anonim mengatakan...:

    tulisannya kekecilan. tidak dapat di zoom.

  1. Burunghantu mengatakan...:

    suka,sangat memotivasi

Posting Komentar